Materi IPA Kelas 8 Kurikulum Merdeka
Bab 6: Struktur Bumi dan Perkembangannya
A. Struktur Bumi
Bumi merupakan planet yang kompleks dengan lapisan-lapisan yang berbeda. Struktur Bumi terdiri dari tiga lapisan utama:
1. Inti: Bagian terdalam Bumi terdiri dari inti besi-nikel yang sangat panas. Inti ini dibagi menjadi inti luar cair dan inti dalam padat.
2. Mantel: Mantel terletak di atas inti dan terdiri dari batuan cair dan padat yang panas. Proses konveksi di mantel menciptakan pergerakan massa batuan dan menyebabkan perubahan pada permukaan Bumi.
3. Kerak Bumi (Litosfer): Kerak adalah lapisan terluar yang kita tempati. Ini terdiri dari kerak samudera yang lebih tipis dan lebih padat serta kerak benua yang lebih tebal dan lebih ringan.
B. Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah potongan besar kerak Bumi yang bergerak secara relatif terhadap satu sama lain. Ada beberapa jenis batas lempeng, termasuk:
1. Batas Divergen: Lempeng bergerak menjauhi satu sama lain, menciptakan batas lempeng baru. Proses ini terjadi di punggungan tengah samudera.
2. Batas Konvergen: Lempeng bertemu dan salah satu lempeng mungkin tenggelam ke bawah lempeng lain dalam proses subduksi. Ini dapat menciptakan zona subduksi dan pegunungan.
3. Batas Transform: Lempeng bergerak secara horizontal satu sama lain. Garis retak seperti misalnya di Palung Mariana adalah contoh dari batas transform.
Lempeng tektonik terdiri dari dua jenis, yaitu lempeng samudra dan lempeng benua.
- Lempeng samudra adalah lempeng yang terbentuk dari batuan sedimen dan batuan beku yang berasal dari dasar laut.
- Lempeng benua adalah lempeng yang terbentuk dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Lempeng tektonik bergerak karena adanya gaya konveksi yang terjadi di dalam mantel bumi. Gaya konveksi adalah gaya yang disebabkan oleh perbedaan suhu. Batuan di mantel bumi yang panas akan naik ke atas, sedangkan batuan yang dingin akan turun ke bawah.
Gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan berbagai macam fenomena alam, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan.
C. Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi ketika ada pelepasan energi yang besar di dalam Bumi, seringkali disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa bumi dapat menyebabkan getaran yang kuat di permukaan Bumi dan dapat memiliki efek yang merusak pada bangunan dan lingkungan.
Skala Richter digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, sementara skala Mercalli digunakan untuk mengukur dampak gempa pada manusia, struktur, dan lingkungan.
Gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan air disebut gempa tektonik. Gempa tektonik terjadi ketika ada pergerakan air di bawah permukaan bumi, seperti ketika terjadi tsunami.
D. Gunung Berapi
Gunung berapi adalah saluran yang menghubungkan mantel bumi dengan permukaan. Letusan gunung berapi terjadi ketika material panas, seperti magma dan gas, mencapai permukaan. Letusan ini dapat menciptakan lahar, awan panas, dan aliran lava.
Beberapa gunung berapi terletak di daerah batas lempeng tektonik, seperti Cincin Api Pasifik, yang dikenal sebagai kawasan dengan aktivitas vulkanik tinggi.
Studi tentang struktur Bumi dan geodinamika membantu kita memahami fenomena alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi, serta mengembangkan strategi mitigasi bencana untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.