Materi IPA Kelas 8 Kurikulum Merdeka: Bab 5 Unsur, Senyawa, dan Campuran
A. Unsur
Pengertian Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain melalui reaksi kimia. Dalam tabel periodik, unsur disusun berdasarkan nomor atom yang meningkat secara berurutan. Unsur memiliki sifat-sifat khas yang membedakannya satu sama lain.
Jenis-Jenis Unsur
Terdapat tiga jenis unsur, yaitu unsur logam, unsur semilogam, dan unsur nonlogam. Setiap jenis unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda.
Unsur Logam
Unsur logam umumnya memiliki sifat konduktivitas listrik yang tinggi, berkilau, dan berkekuatan tinggi. Contoh unsur logam antara lain adalah besi (Fe), aluminium (Al), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Unsur Semilogam
Unsur semilogam memiliki sifat yang berada di antara unsur logam dan unsur nonlogam. Unsur semilogam memiliki konduktivitas listrik yang lebih rendah dibandingkan unsur logam, namun lebih tinggi daripada unsur nonlogam. Contoh unsur semilogam adalah silikon (Si), antimon (Sb), dan germanium (Ge).
Unsur Nonlogam
Unsur nonlogam memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan unsur logam dan semilogam. Unsur nonlogam umumnya tidak memiliki konduktivitas listrik yang tinggi, rapuh, dan cenderung berkekuatan rendah. Contoh unsur nonlogam antara lain adalah hidrogen (H), karbon (C), nitrogen (N), dan oksigen (O).
B. Senyawa
Pengertian Senyawa
Senyawa merupakan gabungan dua atau lebih unsur yang terikat secara kimia. Senyawa memiliki sifat-sifat baru yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Senyawa memiliki struktur molekul tertentu yang dapat diuraikan melalui reaksi kimia.
Contoh Senyawa
Beberapa contoh senyawa yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah air (H2O), garam dapur (NaCl), dan asam sulfat (H2SO4).
Jenis Senyawa
Jenis senyawa dapat dibedakan berdasarkan ikatan kimia yang membentuknya. Terdapat senyawa ionik, senyawa kovalen polar, dan senyawa kovalen nonpolar. Setiap jenis senyawa memiliki sifat-sifat yang berbeda.
Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) yang terikat dengan unsur-unsur lainnya seperti hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan unsur-unsur lainnya. Contoh senyawa organik adalah glukosa (C6H12O6), metana (CH4), dan etanol (C2H5OH).
Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak mengandung unsur karbon. Contoh senyawa anorganik adalah air (H2O), garam dapur (NaCl), dan amonia (NH3).
C. Campuran
Pengertian Campuran
Campuran merupakan kombinasi dua atau lebih zat yang tidak terikat secara kimia. Setiap zat pembentuk campuran masih mempertahankan sifat-sifatnya masing-masing. Campuran dapat berupa kombinasi unsur atau senyawa.
Jenis-jenis Campuran
Terdapat dua jenis campuran, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen memiliki komponen yang tercampur secara merata, sedangkan campuran heterogen memiliki komponen-komponen yang tidak tercampur secara merata.
Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang memiliki komponen-komponen yang tercampur secara merata sehingga sulit dibedakan secara visual. Contoh campuran homogen adalah air garam (NaCl) dan air gula (C12H22O11).
Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang memiliki komponen-komponen yang tidak tercampur secara merata sehingga dapat dibedakan secara visual. Contoh campuran heterogen adalah campuran pasir dan kerikil, minyak dan air, dan udara yang terdiri dari udara bebas dan partikel debu.
Dengan memahami materi IPA kelas 8 tentang unsur, senyawa, dan campuran, kita dapat memahami sifat-sifat khas setiap jenis zat. Pengetahuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan sehari-hari maupun dalam bidang ilmu pengetahuan. Semoga penjelasan di atas dapat membantu dalam memahami materi ini dengan lebih baik.