Selamat Datang di Website Resmi SMP Negeri 3 Kerinci. Visi Sekolah: "Terwujudnya peserta didik yang beriman, berkarakter, berprestasi dan berwawasan global." Profil pelajar Pancasila - SMP Negeri 3 Kerinci
Blogger Jateng

Profil pelajar Pancasila

 

Pengertian Profil pelajar Pancasila

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.” 

Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan dan ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia terhadap diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negaranya. Ia berpikir dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan sebagai panduan untuk memilah dan memilih yang baik dan benar, serta menjaga integritas dan keadilan.

Pelajar Indonesia senantiasa berpikir dan bersikap terbuka terhadap kemajemukan dan perbedaan, serta secara aktif berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan manusia sebagai bagian dari warga Indonesia dan dunia. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, Pelajar Indonesia memiliki identitas diri selaku representasi budaya luhur bangsa, menghargai dan melestarikan budayanya, sambil berinteraksi dengan berbagai budaya lainnya. Ia peduli pada lingkungannya dan menjadikan kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong.

Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap mempelajari hal-hal baru, serta gigih dalam mencapai tujuannya. Pelajar Indonesia gemar dan mampu bernalar secara kritis dan kreatif. Ia menganalisis masalah menggunakan kaidah berpikir saintifik dan mengaplikasikan alternatif solusi secara inovatif. Ia aktif mencari cara untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan bersikap reflektif agar dapat terus mengembangkan diri dan berkontribusi kepada bangsa, negara, dan dunia. 

Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. 

Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5)bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. 

Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen. 


Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

a. Akhlak Beragama: Pelajar Pancasila mengenali sifat-sifat Tuhan, yaitu kasih dan sayang, dan menyadari tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi diri sendiri, sesama manusia, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan Tuhan. Mereka mencerminkan sifat-sifat Ilahi dalam perilaku sehari-hari dan aktif dalam aktivitas keagamaan.

b. Akhlak Pribadi: Pelajar Pancasila menunjukkan akhlak mulia dengan merawat diri sendiri, menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual, bersikap jujur, adil, dan berkomitmen pada ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan. Mereka berupaya menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.

c. Akhlak kepada Manusia: Pelajar Pancasila menghargai persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan, menghindari prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan, serta menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama. Mereka bersikap moderat dalam beragama dan selalu berempati, peduli, dan menghormati orang lain.

d. Akhlak kepada Alam: Pelajar Pancasila menjaga lingkungan alam, menyadari tanggung jawab dalam melestarikan alam sebagai ciptaan Tuhan, dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan gaya hidup peduli lingkungan.

e. Akhlak Bernegara: Pelajar Pancasila memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi, berprinsip gotong-royong, dan aktif dalam musyawarah untuk kepentingan bersama. Mereka juga aktif dalam menjalankan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia.

2. Dimensi Berkebhinekaan Global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Berikut uraiannya:

a. Mengenal dan Menghargai Budaya: Pelajar Pancasila mengenali dan mendeskripsikan berbagai kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara komunikasi, dan budaya. Mereka juga memahami pembentukan identitas diri dan kelompok, serta bagaimana menjadi anggota kelompok di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.

b. Komunikasi dan Interaksi Antar Budaya: Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dengan sikap setara, menghargai keunikan setiap budaya, dan menciptakan kesalingpahaman serta empati terhadap sesama.

c. Refleksi dan Tanggung Jawab Terhadap Pengalaman Kebinekaan: Pelajar Pancasila secara reflektif menghindari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda. Mereka belajar tentang keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam kebinekaan untuk menyelaraskan perbedaan budaya dan menciptakan kehidupan yang setara dan harmonis.

d. Berkeadilan Sosial: Pelajar Pancasila aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di berbagai tingkatan. Mereka memahami kekuatan dan potensi mereka dalam membangun masyarakat yang damai, inklusif, berkeadilan sosial, dan berkelanjutan, serta berfokus pada partisipasi aktif dalam demokrasi.

Pancasila memberikan dasar untuk memahami dan menghargai budaya, berinteraksi dengan budaya yang berbeda, reflektif terhadap pengalaman kebinekaan, dan berperan aktif dalam menciptakan keadilan sosial.

3. Dimensi Bergotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi, berikut uraiannya:

a. Kolaborasi: Pelajar Pancasila memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, menghargai keragaman latar belakang, merumuskan tujuan bersama, berkomunikasi secara efektif, memberikan kontribusi, menyelesaikan tugas dengan baik, dan mengapresiasi upaya anggota lain dalam kelompok.

b. Kepedulian: Pelajar Pancasila proaktif dalam memperhatikan dan merespons kondisi lingkungan fisik dan sosial. Mereka tanggap terhadap situasi, memahami perspektif orang lain, dan berhubungan dengan beragam budaya dengan baik. Mereka memiliki persepsi sosial yang baik, memahami mengapa orang bertindak seperti itu, dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan bersama.

c. Berbagi: Pelajar Pancasila memiliki kemampuan memberi dan menerima hal penting dalam kehidupan pribadi dan bersama. Mereka menjalani kehidupan berbagi yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang. Mereka mau memberi dan menerima hal berharga kepada teman sebaya, orang di sekitar mereka, dan bahkan kepada masyarakat yang lebih luas.

4. Dimensi Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawabatas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Berikut uraiannya: 

a. Pemahaman Diri dan Situasi yang Dihadapi: Pelajar Pancasila yang mandiri melakukan refleksi terhadap diri dan situasi yang dihadapi. Mereka mengenali kelebihan dan keterbatasan diri, menyadari kebutuhan pengembangan yang sesuai dengan perkembangan, menetapkan tujuan pengembangan yang sesuai, memilih strategi yang tepat, dan mengantisipasi tantangan.

b. Regulasi Diri: Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik. Mereka menetapkan tujuan, merencanakan strategi, menjaga perilaku dan semangat, memantau, mengevaluasi, dan mencari solusi ketika menghadapi masalah dalam pembelajaran.

5. Dimensi Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan. Berikut uraiannya:

a. Memperoleh dan Memproses Informasi dan Gagasan: Pelajar Pancasila memiliki rasa keingintahuan, mengajukan pertanyaan relevan, mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dengan baik. Mereka juga mampu membedakan isi informasi dari penyampainya, serta memiliki kemauan untuk mencari data yang dapat menggugurkan opini atau keyakinan pribadi, sehingga dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang relevan dan akurat.

b. Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran: Pelajar Pancasila menggunakan nalar yang sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Mereka mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat, serta dapat membuktikan penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil simpulan atau keputusan.

c. Merefleksi dan Mengevaluasi Pemikiran Sendiri: Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikiran mereka sendiri, menyadari proses berpikir dan perkembangan daya pikir mereka. Mereka siap mengembangkan kapasitas diri melalui refleksi, perbaikan strategi, dan uji coba solusi alternatif. Mereka juga bersedia mengubah opini atau keyakinan pribadi jika bertentangan dengan bukti yang ada.

6. Dimensi Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri darimenghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakanyang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Berikut uraiannya:

a. Menghasilkan Gagasan Orisinal: Pelajar kreatif mampu menghasilkan gagasan orisinal yang berasal dari beragam pengalaman, pengetahuan, dan emosi. Mereka berpikir kreatif, mempertanyakan, menghubungkan ide, dan menciptakan alternatif penyelesaian.

b. Menghasilkan Karya dan Tindakan Orisinal: Pelajar kreatif menciptakan karya dan melakukan tindakan orisinal, mendorong oleh minat, emosi, dan pertimbangan dampak terhadap lingkungan. Mereka juga berani mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan.

c. Memiliki Keluwesan Berpikir dalam Mencari Alternatif Solusi: Pelajar kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi untuk permasalahan. Mereka mampu mengevaluasi dan mencari solusi alternatif saat pendekatan awal tidak berhasil, serta bereksperimen dengan berbagai pilihan kreatif saat menghadapi perubahan situasi dan kondisi.