Selamat Datang di Website Resmi SMP Negeri 3 Kerinci. Visi Sekolah: "Terwujudnya peserta didik yang beriman, berkarakter, berprestasi dan berwawasan global." Desain Pembelajaran - SMP Negeri 3 Kerinci
Blogger Jateng

Desain Pembelajaran

Desain Pembelajaran dan Komponennya

1. Pengertian Desain Pembelajaran

Desain pembelajaran adalah suatu proses yang dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang efektif dan efisien. Desain ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengolahan materi pembelajaran serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam desain pembelajaran, faktor-faktor seperti lingkungan, peserta didik, tujuan pembelajaran, dan teknologi pendukung juga menjadi pertimbangan utama.

2. Komponen Desain Pembelajaran

Komponen desain pembelajaran termasuk dalam aspek-aspek yang harus dipertimbangkan ketika merancang suatu pembelajaran. Beberapa komponen tersebut antara lain:

a. Tujuan Pembelajaran: Tujuan pembelajaran harus jelas dan spesifik agar peserta didik dapat mengetahui apa yang diharapkan dari mereka setelah mengikuti pembelajaran.

b. Metode Pengajaran: Metode pengajaran juga merupakan komponen penting dalam desain pembelajaran. Metode ini harus dipilih secara tepat sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan peserta didik yang akan menerimanya.

c. Materi Pembelajaran: Materi pembelajaran harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan disusun dengan sistematis agar mudah dipahami oleh peserta didik.

d. Evaluasi Pembelajaran: Evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.

e. Lingkungan Pembelajaran: Lingkungan pembelajaran juga perlu dipertimbangkan dalam desain pembelajaran. Lingkungan yang kondusif dapat membantu peserta didik dalam memperoleh pembelajaran yang lebih baik.

3. Desain Pembelajaran Abad 21

Dalam era digital seperti sekarang ini, desain pembelajaran juga perlu mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan pembelajaran yang berbeda. Desain pembelajaran abad 21 cenderung menggunakan teknologi yang ada sebagai media pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Penggunaan media pembelajaran seperti video, audio, dan perangkat mobile menjadi hal yang umum dalam desain pembelajaran abad 21.

4. Model ASSURE

Model ASSURE adalah suatu model desain pembelajaran yang digunakan dalam konteks pendidikan. Model ini membantu para instruktur dan pengajar untuk merencanakan pembelajaran yang efektif dengan memastikan bahwa materi pelajaran disajikan dengan cara yang menarik dan relevan bagi peserta didik

Model ASSURE adalah salah satu model desain pembelajaran yang populer dan digunakan secara luas dalam dunia pendidikan. Model ini terdiri dari langkah-langkah yang sesuai dengan namanya ASSURE, yaitu sebagai berikut:

a. Analyze Learners: Menganalisis karakteristik peserta didik agar desain pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

b. State Objectives: Menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas bagi peserta didik.

c. Select Methods, Media, and Materials: Memilih metode, media, dan materi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

d. Utilize Media and Materials: Menggunakan media dan materi pembelajaran yang telah dipilih sebelumnya.

e. Require Learner Participation: Mendorong peserta didik untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

f. Evaluate and Revise: Mengevaluasi kemajuan peserta didik dan merevisi desain pembelajaran sesuai kebutuhan.

5. Model Dick & Carey

Model Dick dan Carey adalah salah satu model desain instruksional yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan. Model ini dirancang untuk membantu instruktur dan perancang pembelajaran merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan pembelajaran yang efektif.

Model Dick & Carey adalah model desain pembelajaran yang berfokus pada analisis dan perencanaan yang matang. Model ini terdiri dari langkah-langkah berikut:

a. Identify Instructional Goals: Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Conduct Instructional Analysis: Menganalisis materi pembelajaran dan peserta didik untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil.

c. Identify Entry Behaviors and Learner Characteristics: Menganalisis karakteristik peserta didik untuk membantu merancang pembelajaran yang sesuai.

d. Write Performance Objectives: Menyusun tujuan pembelajaran dalam bentuk yang spesifik dan terukur.

e. Develop Assessment Instruments: Membuat instrumen evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran.

f. Develop Instructional Strategy: Mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

g. Develop and Select Instructional Materials: Menghasilkan dan memilih materi pembelajaran yang sesuai.

h. Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction: Melakukan evaluasi formatif untuk mengevaluasi dan merevisi desain pembelajaran.

i. Conduct Summative Evaluation: Melakukan evaluasi summative untuk mengevaluasi efektivitas keseluruhan desain pembelajaran.

6. Model ADDIE

Sesuai dengan namanya ADDIE, Model ini adalah singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ADDIE adalah model desain pembelajaran yang terdiri dari langkah-langkah iteratif dan berulang. Model ini terdiri dari lima langkah utama:

a. Analyze: Menganalisis kebutuhan pembelajaran, sasaran, dan karakteristik peserta didik.

b. Design: Merancang desain instruksional yang cocok untuk tujuan pembelajaran.

c. Develop: Mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan desain yang telah dirancang.

d. Implement: Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan materi dan metode yang telah dikembangkan.

e. Evaluate: Mengevaluasi hasil pembelajaran dan mencari masukan untuk perbaikan di masa depan.

7. Model Smith dan Ragan

Model Smith dan Ragan adalah model desain pembelajaran yang berfokus pada penggunaan teknologi dan pendekatan konstruktivisme. Model ini memberikan panduan sistematis untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran yang efektif. Model ini terdiri dari langkah-langkah berikut:

a. Learner Analysis: Menganalisis karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

b. Context Analysis: Menganalisis konteks pembelajaran, termasuk lingkungan dan sumber daya yang tersedia.

c. Task Analysis: Menganalisis tugas-tugas yang harus diuji peserta didik.

d. Instructional Objectives: Menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e. Sequence Instructional Strategies: Mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.

f. Evaluation and Assessment: Mengevaluasi hasil pembelajaran dan menetapkan instrumen evaluasi yang sesuai.

8. Kesimpulan

Desain pembelajaran adalah suatu proses yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengolahan materi pembelajaran serta strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Komponen desain pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, metode pengajaran, materi pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan lingkungan pembelajaran. Dalam era digital seperti sekarang ini, desain pembelajaran abad 21 cenderung menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Beberapa model desain pembelajaran populer yang digunakan secara luas adalah model ASSURE, model Dick & Carey, model ADDIE, dan model Smith dan Ragan. Dengan memahami dan menerapkan desain pembelajaran yang tepat, proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien.