Selamat Datang di Website Resmi SMP Negeri 3 Kerinci. Visi Sekolah: "Terwujudnya peserta didik yang beriman, berkarakter, berprestasi dan berwawasan global." Active Listening dalam Pembelajaran - SMP Negeri 3 Kerinci
Blogger Jateng

Active Listening dalam Pembelajaran


Active Listening, juga dikenal sebagai mendengarkan aktif, adalah kemampuan mendengarkan dengan penuh perhatian dan tekun dengan maksud untuk memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara. Dalam konteks pembelajaran, aktivitas mendengarkan dengan cermat ini dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi, seperti:

  1. Interaksi langsung di kelas, seperti saat seorang guru menjelaskan materi, ketika siswa bertanya kepada guru, atau saat siswa berdiskusi dengan rekan sekelas.
  2. Kegiatan individu, seperti ketika siswa membaca buku, mengerjakan tugas, atau belajar secara mandiri.
  3. Kolaborasi antar siswa, seperti ketika siswa bekerja dalam kelompok atau berkolaborasi dengan teman-teman mereka.

Pemahaman dan pentingnya Active Listening

Active Listening adalah tindakan mendengarkan dengan seksama dan penuh perhatian dengan tujuan untuk memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara. Ini melibatkan pemahaman pesan di balik kata-kata yang diucapkan.

Pentingnya Active Listening terletak pada beberapa aspek, seperti:

  1. Meningkatkan hubungan yang positif dengan siswa: Guru yang mempraktikkan Active Listening dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa karena menunjukkan perhatian dan keinginan untuk memahami siswa.
  2. Meningkatkan efektivitas pembelajaran: Pembelajaran menjadi lebih efektif ketika guru memahami siswa dengan baik. Active Listening membantu guru untuk memahami siswa dengan lebih baik sehingga mereka dapat menyusun metode pengajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa.

Komponen-komponen Active Listening

Active Listening melibatkan beberapa komponen penting, antara lain:

  1. Perhatian: Perhatian adalah dasar dari Active Listening, di mana siswa harus memberikan perhatian sepenuhnya kepada pembicara agar bisa memahami pesan yang disampaikan.
  2. Pemahaman: Siswa harus benar-benar memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara, dan ini dapat dicapai dengan mendengarkan dengan cermat, memperhatikan konteks pembicaraan, dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki.
  3. Umpan balik: Siswa perlu memberikan umpan balik kepada pembicara untuk menunjukkan bahwa mereka telah mendengarkan dengan baik. Umpan balik ini bisa berupa pertanyaan, tanggapan, atau pernyataan yang menunjukkan pemahaman pesan yang disampaikan.

Teknik-teknik Active Listening

Beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengamalkan Active Listening meliputi:

  1. Menjaga kontak mata: Ini menunjukkan bahwa seseorang sedang memperhatikan pembicara dengan cermat.
  2. Mengangguk: Mengangguk kepala sebagai tanda bahwa seseorang mengikuti percakapan.
  3. Melakukan parafrase: Mengulang kembali apa yang telah disampaikan oleh pembicara dengan kata-kata sendiri, sehingga memastikan pemahaman yang benar.
  4. Bertanya pertanyaan: Bertanya pertanyaan yang relevan dapat membantu memahami pesan lebih dalam.

Manfaat Active Listening dalam Pembelajaran

Active Listening memberikan manfaat yang signifikan dalam proses pembelajaran, termasuk:

  1. Meningkatkan pemahaman materi pelajaran: Melalui mendengarkan secara aktif, siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih baik, karena mereka dapat menangkap pesan yang disampaikan oleh guru atau sumber belajar lainnya secara lebih lengkap dan akurat.
  2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis: Active Listening mendorong siswa untuk berpikir kritis, karena mereka perlu mengolah informasi yang mereka dengar untuk memahaminya.
  3. Meningkatkan keterampilan komunikasi: Active Listening dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka, karena mereka perlu menyampaikan umpan balik dan pertanyaan untuk menunjukkan bahwa mereka telah mendengarkan dengan baik.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan Active Listening oleh guru dalam pembelajaran:

1. Ketika seorang guru menjelaskan materi pelajaran, guru dapat menerapkan Active Listening dengan:

- Menjaga kontak mata dengan siswa.

- Mengangguk sebagai tanda pengikutan pembicaraan.

- Melakukan parafrase untuk memastikan pemahaman pesan yang disampaikan oleh siswa.

- Mengajukan pertanyaan untuk merangsang berpikir kritis pada siswa.

2. Saat siswa bertanya kepada guru, guru dapat menerapkan Active Listening dengan:

- Mendengarkan pertanyaan siswa dengan seksama.

- Memastikan pemahaman terhadap pertanyaan siswa.

- Memberikan jawaban yang jelas dan komprehensif.

3. Ketika siswa berdiskusi dengan rekan sekelas, guru dapat menerapkan Active Listening dengan:

- Mendengarkan diskusi siswa dengan seksama.

- Mengajukan pertanyaan yang mendorong berpikir kritis.

- Memberikan umpan balik yang konstruktif.

Dengan menerapkan Active Listening, guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan membantu siswa mengembangkan keterampilan yang akan mereka butuhkan di masa depan.