Selamat Datang di Website Resmi SMP Negeri 3 Kerinci. Visi Sekolah: "Terwujudnya peserta didik yang beriman, berkarakter, berprestasi dan berwawasan global." Materi IPA Kelas 7 Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup - SMP Negeri 3 Kerinci
Blogger Jateng

Materi IPA Kelas 7 Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup

Berikut ini rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 5 Klasifikasi Mahluk Hidup:

A. Makhluk Hidup atau Benda Mati

Bawalah hewan kecil, batu, tanah, dan tumbuhan kecil ke ruangan kelas. Amati dengan seksama karakteristik dari setiap benda tersebut. Apa yang terjadi ketika benda-benda tersebut disentuh? Bagaimana tanggapan dari semua benda tersebut? Apakah ada yang terlihat bergerak dengan jelas? Golongkanlah mana yang termasuk ke dalam makhluk hidup atau benda mati? Apa alasan kalian menggolongkan bahwa benda tersebut termasuk ke dalam makhluk hidup atau benda mati?

Pada saat kalian memberikan sentuhan terhadap hewan kecil, batu, tanah, dan tumbuhan kecil akan menghasilkan tanggapan yang berbeda. Hewan kecil mungkin akan memberi tanggapan dengan bergerak atau berpindah tempat. Adapun batu dan tanah tidak memberikan tanggapan. Beberapa tumbuhan mungkin terlihat memberikan tanggapan, namun jenis lainnya tidak terlihat dengan jelas.

Bagaimana kalian membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati? Makhluk hidup tentu saja akan menunjukkan karakteristik hidup, salah satunya menanggapi rangsang dan bergerak. Tanah dan batu termasuk ke dalam benda mati. Namun di permukaan batu atau di dalam tanah mungkin saja terdapat makhluk hidup yang kasat mata.

Pada saat kalian duduk di SD, kalian juga sudah mempelajari tentang pengelompokan makhluk hidup dan benda mati. Kalian dapat menentukan sesuatu termasuk makhluk hidup atau benda mati berdasarkan ciri-ciri atau karakteristiknya.

Karakteristik makhluk hidup ada yang dapat dengan mudah diamati oleh kita dan ada yang memerlukan pengamatan secara mendetail. Beberapa karakteristik umum dari makhluk hidup adalah:

- memiliki kemampuan untuk bergerak;
- tumbuh dan berkembang;
- memiliki kemampuan untuk bereproduksi;
- menanggapi rangsangan dari lingkungannya;
- mengambil dan menggunakan energi;
- memiliki kemampuan bernapas;
- menghasilkan limbah (ekskresi); serta
- tubuh tersusun dari satu atau banyak sel.

Karakteristik makhluk hidup pada hewan dapat dengan jelas diamati oleh manusia. Tumbuhan termasuk makhluk hidup juga, meskipun pergerakan dan pertumbuhan terjadi sangat lambat yang sering tidak kalian sadari. Beberapa benda tak hidup memiliki beberapa karakteristik kehidupan tetapi tidak akan memiliki semuanya. Sesuatu yang memiliki kehidupan disebut organisme.

Ukuran organisme beraneka ragam. Contohnya, gajah dan paus memiliki ukuran yang sangat besar dibandingkan ukuran manusia seperti pada Gambar  di bawah ini. Lain halnya dengan bakteri dan Amoeba yang memiliki ukuran mikroskopis (hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop).

Berikut ini penjelasan mengenai karakteristik makhluk hidup.

1. Makhluk Hidup Memiliki Kemampuan untuk Bergerak

Kemampuan untuk bergerak merupakan karakteristik dasar dari kehidupan. Biasanya gerakan hewan dapat dengan mudah kalian amati. Berbeda halnya dengan tumbuhan yang bergerak secara lambat dan sulit untuk diamati secara langsung. Salah satu gerakan tumbuhan yang mudah diamati adalah gerakan menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat disentuh seperti pada Gambar
Tumbuhan juga bergerak setiap kali tumbuh atau menanggapi cahaya. Ciri-ciri kehidupan lainnya, seperti menanggapi rangsangan dan makan (mengumpulkan energi), akan mengandalkan gerakan.

2. Makhluk Hidup dapat Tumbuh dan berkembang

Sesuatu disebut makhluk hidup berarti mereka dapat tumbuh dan berkembang. Hal ini berarti menjadi lebih besar, lebih rumit atau keduanya. Beberapa makhluk hidup dapat tumbuh sangat lambat, namun beberapa makhluk hidup tumbuh lebih cepat. 

Pada saat kalian menanam sebuah biji jagung di dalam tanah, maka beberapa hari kemudian akan terbentuk kecambah. Setiap hari tinggi dari kecambah akan bertambah sampai dengan terbentuk daun dan tumbuh menjadi tumbuhan yang lebih besar seperti pada Gambar 5.3 

3. Makhluk Hidup Punya Kemampuan Bereproduksi

Semua makhluk hidup dapat melakukan reproduksi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dapat menghasilkan keturunan yang mirip dengan induknya. Reproduksi dapat terjadi secara seksual dan aseksual. 

Reproduksi seksual melibatkan pertemuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Adapun reproduksi aseksual tidak melibatkan pertemuan sel kelamin jantan dan betina, namun hanya memerlukan satu induk saja.

Perhatikan Gambar 5.4 yang menunjukkan reproduksi seksual pada ayam dengan cara bertelur. Makhluk hidup yang memiliki kemampuan reproduksi rendah cenderung sulit ditemukan di alam liar dan umumnya tergolong ke dalam makhluk hidup terancam punah.


4. Makhluk Hidup Menanggapi Rangsang

Makhluk hidup menunjukkan reaksi terhadap perubahan dalam lingkungan mereka. Perubahan ini dapat bersifat internal maupun eksternal, dan dikenal sebagai stimulus. Reaksi yang ditunjukkan terhadap stimulus ini disebut respons. 

Sebagai contoh, jika Anda secara tidak sengaja menyentuh air panas, Anda akan segera menarik tangan Anda dan mungkin berteriak. Dalam kasus ini, stimulus adalah suhu panas dan responsnya adalah tindakan menarik tangan dan reaksi berteriak.

Pada tumbuhan, respons terhadap stimulus seringkali lebih sulit untuk diamati dibandingkan dengan hewan. Salah satu contoh tumbuhan yang menunjukkan respons terhadap stimulus adalah bunga matahari (Helianthus annuus) yang mengikuti arah datangnya cahaya. Dalam kasus ini, stimulusnya adalah cahaya Matahari, dan responsnya adalah perubahan posisi bunga matahari, seperti yang terlihat pada Gambar 5.5. 

5. Makhluk Hidup Mengambil dan Memanfaatkan Energi

Makhluk hidup mengambil dan memanfaatkan energi untuk melakukan aktivitas seperti bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan menjalankan fungsi tubuh mereka. Tumbuhan, sebagai contoh, menggunakan energi dari Matahari untuk menjalankan proses yang disebut fotosintesis.

Fotosintesis adalah sebuah proses di mana senyawa sederhana, seperti karbon dioksida dan air, diubah menjadi senyawa yang lebih kompleks, seperti glukosa. Selain glukosa, hasil dari fotosintesis adalah produksi oksigen. 

Organisme yang mampu membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis disebut produsen atau autotrof. Anda dapat melihat ilustrasi proses fotosintesis pada tumbuhan dalam Gambar 5.6. 

Hewan memperoleh energi dengan mengonsumsi organisme lain, baik itu tumbuhan atau hewan lain. Organisme yang mendapatkan energi dari organisme lain disebut heterotrof. Makanan yang dikonsumsi akan mengalami pencernaan dan diubah menjadi senyawa sederhana, seperti glukosa. Glukosa ini selanjutnya akan diubah menjadi energi melalui proses respirasi seluler. 

Energi yang diperoleh digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bergerak, tumbuh, berkembang biak, dan menjalankan fungsi tubuh. Sebagian kecil dari energi akan hilang ke lingkungan dalam bentuk panas atau zat sisa.

Penting untuk dicatat bahwa energi pada dasarnya tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Sebaliknya, energi hanya dapat mengalami perubahan atau transfer dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sebagai contoh, dalam situasi yang disebutkan sebelumnya, energi cahaya dari Matahari diubah menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat oleh tumbuhan. 

Ketika karbohidrat ini dikonsumsi oleh hewan, maka diubah menjadi energi gerak dan panas yang kemudian dilepaskan ke lingkungan. Konsep ini dikenal sebagai prinsip kekekalan energi.

6. Makhluk Hidup dapat Bernafas

Hewan memerlukan oksigen untuk bernapas (respirasi). Oksigen yang dihirup oleh hewan digunakan untuk mengoksidasi (membakar) zat makanan di dalam sel sehingga dihasilkan energi. Zat sisa dari proses oksidasi ini adalah karbon dioksida dan uap air. Sama halnya dengan hewan, tumbuhan juga memerlukan oksigen untuk proses oksidasi zat makanan dan menghasilkan zat sisa yang sama yaitu karbon dioksida dan uap air. 

Selain itu, tumbuhan mengikat karbon dioksida yang digunakan untuk proses fotosintesis. Jadi, tumbuhan sedikit berbeda dengan hewan karena menggunakan gas oksigen dan karbon dioksida seperti yang terlihat pada Gambar 5.7 

7. Makhluk Hidup Menghasilkan Zat Sisa

Terdapat banyak sekali proses biokimiawi di dalam tubuh makhluk hidup. Selain menghasilkan produk yang berguna, reaksi ini juga menghasilkan zat sisa yang bersifat racun bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan dari tubuh makhluk hidup. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme ini disebut dengan ekskresi.

Manusia menghasilkan karbon dioksida dan uap air sebagai produk sampingan dari proses respirasi seluler, dan kita membuangnya melalui pernapasan, seperti yang terlihat dalam Gambar 5.8. Selain itu, kita juga mengeluarkan sisa-sisa lain dari tubuh melalui keringat dan urine. Di sisi lain, tumbuhan menggunakan daun mereka untuk melepaskan karbon dioksida, yang merupakan hasil sisa dari respirasi sel. 

8. Makhluk Hidup Tersusun dari Sel

Makhluk hidup secara struktural tersusun dari sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) seperti Paramecium, Amoeba, dan Euglena pada Gambar 5.9. Makhluk hidup yang tersusun dari banyak sel (multiseluler) contohnya manusia, hewan dan jamur. Virus tidak termasuk ke dalam makhluk hidup karena tidak tersusun dari sel. Tubuh virus hanya tersusun dari protein yang di dalamnya terdapat materi genetik berupa DNA atau RNA saja. 

B. Mengapa Makhluk Hidup Dikelompokkan

1. Klasifikasi

Pernahkah kalian mengunjungi perpustakaan atau minimarket/supermarket? Misalnya kalian mengunjungi sebuah perpustakaan, maka kalian akan melihat bahwa buku-buku disusun berdasarkan kategori tertentu. Buku teks pelajaran IPA akan disimpan pada rak yang sama, tidak dicampur dengan buku lainnya. Mengapa hal tersebut dilakukan?

Klasifikasi (Pengelompokkan) membuat lebih mudah setiap orang, termasuk ilmuwan. Misalnya, ketika kita mengunjungi minimarket untuk membeli pasta gigi maka kita akan pergi ke rak perlengkapan mandi. Jika kita ingin membeli minuman maka kita pergi ke lemari penyimpanan minuman. Semua jenis barang dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu.

Klasifikasi adalah cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan karakteristik dan ciri-ciri yang dimiliki. Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk mempermudah pengelompokan dan identifikasi makhluk hidup, sehingga dapat dipahami hubungan antara spesies yang berbeda. Dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan ke dalam tiga domain utama, yaitu Archaea, Bacteria, dan Eukarya. Dalam domain Eukarya terdapat empat kingdom utama yang meliputi Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.

2. Kunci Klasifikasi

Ada beberapa kunci dalam melakukan klasifikasi makhluk hidup. Salah satunya adalah melalui kunci dikotomi. Kunci dikotomi berdasarkan pada dua pernyataan yang dipisahkan oleh konjungsi "atau". Siswa harus menjawab pernyataan tersebut dengan "ya" atau "tidak" untuk memutuskan dalam klasifikasi, sehingga dapat mencapai keputusan akhir. 

3. Kunci Dikotomi

Kunci dikotomi terdiri dari beberapa langkah dalam klasifikasi makhluk hidup. Siswa harus melihat pada karakteristik makhluk hidup yang diberikan dalam kunci tersebut. Misalnya, apakah makhluk hidup tersebut memiliki kaki atau tidak, apakah ada paruh pada makhluk hidup tersebut, atau apakah makhluk hidup tersebut dapat terbang atau tidak. Dengan menjawab setiap langkah dalam kunci dikotomi, siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup dengan benar berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Gambar berikut menunjukkan kunci dikotomi untuk mengklasifikasikan hewab bertulang belakang.

4. Kunci Determinasi Format Tabel

Selain kunci dikotomi, terdapat juga kunci determinasi format tabel. Kunci ini menggunakan format tabel untuk memudahkan pengelompokan makhluk hidup. Dalam tabel ini, siswa akan diberikan karakteristik pada kolom pertama dan makhluk hidup pada baris pertama. Siswa akan mengisi tabel dengan tanda silang (X) pada kolom yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut. Dengan menggunakan kunci determinasi format tabel, siswa dapat mengelompokkan makhluk hidup secara sistematis dan efisien.


C. Makhluk Hidup Beraneka Ragam

Makhluk hidup adalah sesuatu yang ada di sekitar kita. Mereka bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, dan bahkan mikroorganisme yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Tetapi, apakah kita tahu bahwa makhluk hidup juga dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kelompok berdasarkan karakteristik dan ciri-ciri yang mereka miliki? Dalam materi IPA kelas 7, kita akan mempelajari tentang berbagai jenis makhluk hidup dan bagaimana mereka dikelompokkan ke dalam takson yang berbeda.

1. Urutan Takson Makhluk Hidup

Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa semua makhluk hidup memiliki takson atau tingkatan klasifikasi yang berbeda. Urutan takson ini terdiri dari tingkat yang lebih umum hingga lebih spesifik. Urutan takson yang umumnya digunakan adalah Kerajaan (Kingdom), Filum (Phylum), Kelas (Class), Ordo (Order), Famili (Family), Genus, dan Spesies. Dengan menggunakan urutan takson ini, para ilmuwan dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan makhluk hidup dengan lebih mudah. 

2. Klasifikasi Makhluk Hidup

a. Kingdom Monera

Kingdom Monera adalah salah satu kelompok makhluk hidup yang terdiri dari bakteri. Bakteri adalah mikroorganisme yang memiliki struktur sel yang sederhana dan tidak memiliki inti sel. Mereka dapat ditemukan di mana saja, baik di air, tanah, atau bahkan di dalam tubuh manusia. Bakteri memiliki peran penting dalam siklus nutrisi dan beberapa jenis bakteri bahkan bermanfaat bagi manusia. 
b. Kingdom Protista

Kingdom Protista adalah kelompok makhluk hidup yang termasuk dalam domain Eukariota. Makhluk hidup ini memiliki struktur sel yang lebih kompleks dibandingkan dengan bakteri. Contoh dari Kingdom Protista termasuk alga dan protozoa. Alga sering ditemukan di air dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Sementara itu, protozoa adalah organisme uniseluler yang dapat ditemukan di berbagai lingkungan, seperti air tawar, laut, dan tanah. 

c. Kingdom Fungi

Kingdom Fungi adalah kelompok makhluk hidup yang meliputi jamur. Jamur adalah organisme eukariotik yang tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Mereka hidup dalam lingkungan yang lembab dan nutrisinya diperoleh dengan cara mencerna bahan organik. Jamur memiliki berbagai bentuk, seperti kapang, ragi, dan jamur kuping. 

d. Kingdom Plantae

Kingdom Plantae adalah kelompok makhluk hidup yang meliputi tumbuhan. Tumbuhan adalah organisme eukariotik yang memiliki klorofil dan mampu melakukan fotosintesis. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari daratan hingga perairan. Tumbuhan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan oksigen ke atmosfer. 

e. Kingdom Animalia

Kingdom Animalia adalah kelompok makhluk hidup yang meliputi hewan. Hewan adalah organisme eukariotik yang tidak memiliki klorofil dan tidak dapat melakukan fotosintesis. Mereka memiliki struktur tubuh yang berbeda-beda, mulai dari uniseluler hingga multiseluler. Hewan tersebar di berbagai habitat, baik darat, air, maupun udara. Mereka memiliki peran penting dalam rantai makanan dan juga dalam menjaga keseimbangan ekosistem. 

Dalam materi IPA kelas 7 ini, kita telah mempelajari berbagai jenis makhluk hidup dan bagaimana mereka dikelompokkan ke dalam takson yang berbeda. Urutan takson yang digunakan, mulai dari tingkat yang lebih umum hingga lebih spesifik, memudahkan para ilmuwan dalam mengenali dan mempelajari berbagai jenis makhluk hidup di sekitar kita. Dengan memahami klasifikasi makhluk hidup, kita dapat lebih menghargai dan menjaga keberagaman hayati yang ada di bumi ini.

Soal latihan untuk materi IPA Kelas 7 Bab 5 Klasifikasi Makhluk Hidup silakan klik (Disini).