Seni Teater di sekolah berperan sebagai alat pembelajaran yang bertujuan melatih siswa menjadi seniman atau praktisi teater profesional. Evaluasi terhadap hasil seni siswa tidak seharusnya menjadi standar efektivitas pembelajaran, karena fokusnya adalah pemahaman dan keterampilan dasar bermain peran dengan penekanan pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, Seni Teater membantu siswa mengembangkan sikap tanggung jawab, kemandirian, toleransi, dan empati. Ini melibatkan pengajaran bekerja mandiri dan dalam kelompok, sesuai dengan prinsip Profil Pelajar Pancasila.
Seni Teater juga melatih siswa dalam nilai-nilai sosial seperti kolaborasi, mendengarkan, dan mengendalikan egoisme, serta mempromosikan semangat gotong royong. Ini membimbing siswa dalam bersikap sebagai sahabat bagi sesama dan guru mereka saat bekerja sama dan belajar mencapai tujuan bersama.
Selain aspek sosial, Seni Teater mengembangkan disiplin berpikir siswa melalui analisis kritis terhadap aspek Seni Teater, memungkinkan mereka untuk mengungkapkannya secara kreatif melalui penampilan mereka, yang mengundang perhatian dan membangkitkan empati penonton. Ini memungkinkan siswa mengekspresikan diri dan mengatasi berbagai tantangan dalam pembelajaran Seni Teater.
Secara keseluruhan, Seni Teater di sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa, mempromosikan keterampilan sosial, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kreatif siswa. Pendekatan pendidikan Seni Teater lebih dari sekadar menciptakan karya seni, tetapi lebih pada pengembangan pribadi dan kemampuan berpikir siswa.